Gayus VS Dukun Santet
Beberapa dukun santetpun harus menjalani eksekusi hukuman mati karena kejahatannya yang luar biasa. Dan faktanya, dukun santet tidak bisa menyantet polisi, jaksa, hakim, maupun petugas penjara. Pertanyaan berikutnya adalah, benarkah bahwa Gayus Tambunan mempunyai kesaktian yang luar biasa melebihi dukun santet? Apa azimat yang dimilikinya? Di manakah Gayus Tambunan mempelajari black magicdan siapakah gurunya? Rahasia di balik keberhasilan polisi menangkap dukun santet, jaksa dan hakim mengadilinya serta aparat penegak hukum mengeksekusi hukuman adalah pada tahap awal dari serangkaian proses penegakan hukum yang dilakukan oleh polisi. Ketika menangkap dukun santet, polisi melucuti semua azimat dan benda-benda yang digunakan oleh dukun santet untuk menjalankan aksinya. Tanpa adanya benda-benda tersebut, dukun santet tidak ada apa-apanya.
Ibarat harimau tidak bergigi dan tidak berkuku, ibarat lebah tanpa bisa, ibarat sigung tanpa kentut. Apa yang bisa mereka lakukan? Mereka tak lebih sebagai hewan lucu yang sama sekali tidak menakutkan. Lalu, apa sebenarnya azimat yang dimiliki oleh Gayus Tambunan yang tidak dilucuti oleh polisi pada saat proses peradilan dilakukan? Kita semua maklum bahwa uang mempunyai kekuatan yang luar biasa yang bisa membuat orang bisa lupa diri. Berbagai macam aktivitas manusia dilakukan untuk mendapatkan uang. Bahkan, beberapa orang melakukan segala macam cara untuk mendapatkan uang. Tidak peduli mereka menghabisi nyawa orang lain, menjual diri, menjual anak, menipu, merampok, dan sebagainya. Uang bahkan menjadi ‘tuhan’ bagi beberapa orang.
Gayus Tambunan menjadi orang yang lebih sakti daripada dukun santet tidak lain adalah karena uang. Uang yang telah menyihir aparat penegak hukum hingga membuat mereka tidak berdaya. Memang tidak semua terkena sihir tersebut. Akan tetapi orang-orang penting telah tersihir sehingga melakukan perbuatan yang melemahkan posisi orang-orang yang masih setia dengan keadilan. Belajar dari keberhasilan polisi menagkap dan menggiring dukun santet hingga mereka dieksekusi hukuman mati, maka tidak salahnya polisi juga melucuti azimat milik Gayus Tambunan.
Polisi harus membekukan semua harta Gayus tidak peduli dari mana asalnya. Apakah itu hasil korupsi, gratifikasi, maupun gaji resmi Gayus Tambunan sebagai seorang PNS. Bukan untuk mengambil hak Gayus, tetapi untuk menyelamatkan proses penegakan hukum sebab harta Gayus adalah azimat yang sangat sakti madraguna yang serbaguna untuk ditukar dengan apa saja, di mana saja, kapan saja. Yang menjadi persoalan adalah jika polisi yang ditugasi untuk melucuti azimat tersebut telah tersihir sejak dini. Bukan melucuti malah bekerja sama. Ini tentu saja menjadi permasalahan yang sangat serius.
0 komentar:
Posting Komentar